Pages

31/08/10

Pemasaran Kreatif #21 : Overtime Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #21 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Baru pulang dari Matahari Pasar Besar Malang, aneh juga ada di Matahari di jam semalam ini, namun ternyata dari situ terbersit ide mengenai sakah satu jurus pemasaran kreatif yang layak kita kupas, yakni overtime marketing. Prinsipnya sederhana, yakni memutuskan tetap buka ketika yang lain memilih untuk tutup, tentunya dengan strategi dan pertimbangan yang matang. Matahari dengan Midnight Sale-nya, Indomaret dan Alfamart yang makin banyak dan beberapa buka 24 Jam, atau rawon setan yang konon mendapatkan namanya akibat waktu buka-nya yang tidak umum. Secara strategi, overtime marketing merupakan sebuah upaya taktis untuk mengurangi, bahkan mungkin sepenuhnya mengeliminasi kompetitor (gimana mau kompetisi, wong kompetitornya tutup), meskipun pasti ada konsekuensi logis seperti kalkulasi ulang biaya operasional, strategi shifting, ritme kerja yang perlu disesuaikan, dan hal-hal teknikal lainnya. Untuk momen-momen tertentu, overtime marketing ini bisa jadi amat efektif, misal : fotokopi yang buka di hari minggu akan menjadi idola dan primadona orang yang kepepet, warung subuh bisa jadi jujugan perut lapar yang pulang kepagian, penjual rujak cingur yang tetap buka saat lebaran akan jadi tujuan utama para penikmat kuliner, SPBU 24 jam pasti akan menjadi rekomendasi para pelancong dan penjelajah malam, pokoknya top dah ni jurus, tinggal cari momen yang tepat dan kalkulasi operasional yang yahud. selamat mencoba.

Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

30/08/10

Pemasaran Kreatif #20 : Sensational Title Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #20 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Salam Pemasaran Kreatif,
Kali ini kita tiba pada jurus pemasaran kreatif ke #20, yang kita sepakati bernama Sensational Title Marketing, yess, this is about the title, judul bagaikan aroma penyedap yang akan mencairkan air liur calon konsumen dalam strategi pemasaran kita. Sensational Title Marketing benar-benar mengakomodasi hal ini, judul-judul yang menarik, out of the box, bahkan mungkin kadang-kadang irrasional menjadi penghias dan pendobrak pertama jurus pemasaran yang akan kita aplikasikan. Nah, yang perlu kita perhatikan, meskipun sangat menggoda, sensational title marketing tidak serta merta dapat kita aplikasikan terhadap apapun yang kita jual, bisa buku, makanan, jenis jasa, nama event, adalah beberapa yang cocok untuk pengaplikasian sensational title marketing. berikut beberapa contoh penerapannya :
  • Judul Buku Iman Supriyono : "Guru Goblok Ketemu Murid Goblok"
  • Judul Seminar yang digelar Mark-C : "Mahasiswa Jangan Jadi Pengusaha"
  • Judul Seminar yang digelar IAAS : "Jangan Minum Susu"
  • Judul Menu Makanan : "Rawon Setan"
  • Judul Menu Minuman : "Es Pocong"
Dan banyak lagi sensational title marketing yang dapat kita eksperimen dan petik hasilnya.

Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

29/08/10

Pemasaran Kreatif #19 : Contradictive Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #19 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Pemasaran Kreatif telah sampai pada jurus ke #19. Kali ini kita akan mengupas mengenai jurus yang menarik, yakni contradictive marketing. Sesuai dengan namanya, contradictive marketing memuat unsur kontradiksi atau kebalikan.Jurus pemasaran kreatif ini bisa diaplikasikan secara efektif, karena pada dasarnya pemikiran atau persepsi manusia bersifat prediktif, memperkirakan apa yang akan ditemui sesuai dengan kewajaran / kelaziman, misalnya ketika kita bicara angsa, maka yang terlintas adalah hewan anggun dengan bulu putih. Menjadi kontradiktif dan menarik perhatian apabila kita tiba-tiba menemukan angsa berbulu ungu atau hijau. Nah, hal ini diaplikasikan oleh beberapa rekan yang menarapkan pemasaran kreatif : contradictive marketing, seperti :
  • Ridwan Abadi yang mengkampanyekan slogan unik untuk Batagor Jepangnya : Jangan beli batagor jepang, batagor jepang tidak enak, jika tidak percaya, beli saja sendiri.
  • Purdi E. Chandra dengan : cara gila jadi pengusaha
  • Maghfur dan Pery yang menjual nasi taro dengan gimmick : jangan beli nasi taro, jangan beli nasi taro, jangan beli cuma satu bungkus
  • Rekan2 Indonesia International Standard School yang merilis brosur : Jangan Ikut Free Trial IISS jika tidak ingin anak jenjang PG | TK | SD anda menjadi pintar berbahasa inggris
Rangkaian contoh-contah aktual penerapan contradictive marketing yang layak untuk menjadi catatan kita, karena satu hal yang pasti dari contradictive marketing adalah : we'll get the attention, just follow it up with a good closing. Selamat mencoba.

Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

28/08/10

Pemasaran Kreatif #18 : Multiple Discount Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #18 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Wah, seru juga ya, kita sudah sampai pada edisi ke #18 jurus pemasaran kreatif. Kali ini, kita akan membahas salah satu jurus pemasaran kreatif yang sangat populer, yakni jurus multiple discount marketing. Jurus ini banyak digunakan oleh department store dan juga para pemain di ritel, dan memang terbukti cukup efektif untuk diaplikasikan. Mungkin sebagian dari kita bertanya, yang bagaimana sih yang dimaksud dengan multiple discount marketing? Pernahkah kita singgah di pusat perbelanjaan dan menemukan tulisan promosi "diskon 50% + 20% ?" atau jurus sejenis, diskon "30% + 20%" ? Nah, itu yang dimaksud dengan multiple discount, diskon yang bertingkat. Nah, kira-kira apa persepsi kita dengan diskon 50% + 20% ? jadinya diskon 70% dong? Waooow, sebuah diskon yang sangat banyak, betul? sangat menarik, layak dibeli. namun apa betul seperti itu? Ternyata disinilah kekuatan persepsi. ternyata dalam kalkulasinya, bukan diskon 70% yang kita dapatkan? Berarti penipuan dong? Bukan, namun sebuah permainan persepsi. Agar mudah kita pahami, mari kita masukkan angka. andaikan harga barang yang mau kita beli adalah Rp 100.000, maka bila mendapat diskon 70% (sesuai asumsi kita), maka kita hanya perlu membayar Rp 30.000 saja, menarik bukan? namun apabila yang diterapkan adalah diskon 50% + 20%, maka harga yang kita dapat adalah diskon 50% dari 100.000, yaitu Rp 50.000, kemudian dihitung diskon 20% dari angka 50.000 tersebut, yang besarannya adalah 10.000, maka yang harus kita bayar adalah Rp 40.000.
Berminat mencoba menerapkan multiple discount marketing?

Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

27/08/10

Pemasaran Kreatif #17 : Signature Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #17 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Jurus pemasaran kreatif yang satu ini banyak berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Sesuai dengan asal katanya, signature atau tanda tangan merupakan salah satu alternatif cara pemasaran dengan pencantuman signature kita sebagai pemasar. Signature ini dapat berupa nama brand kita, slogan, ataupun kalimat-kalimat promotif yang kita kampanyekan, sehingga secara berulang, hal ini akan melekat pada kita. Umumnya signature marketing ini sudah dapat diaplikasikan melalui handphone dengan fitur standar template atau pola pesan. Prakteknya bagaimana? Ternyata mudah, kita dapat dengan sederhana menerapkan signature marketing. Frekuensinya? Kita cek saja, berapa kali dalam satu hari kita mengirim SMS misalnya, maka sebanyak itu pula kita dapat mengkampanyekan signature marketing. Misalnya ketika kita mengirim SMS untuk saudara, rekan, relasi, atau kerabat, tinggal tambahkan signature di belakang SMS kita, misalnya hal ini diterapkan oleh salah satu konsultan strategi keuangan asal Surabaya, Mr. Iman Supriyono, yang selalu mencantumkan nama beliau di akhir SMS yang dikirim, atau saya sendiri, yang di awal pembangunan konsep Bikinprofil Dot Com selalu mencantumkan nama Faizal Alfa Z. | www.bikinprofil.com pada setiap SMS yang saya kirim. Efeknya, aka nada efek atributif pada diri dan brand kita (hal ini memiliki kaitan erat dengan Attributive Marketing yang sudah ditulis sebelumnya). Dalam penerapan lain, hal ini juga dapat diaplikasikan pada format pengiriman email. Dengan fitur template atau pola yang terdapat dalam email, kita bisa membuat semacam footer bagi setiap email yang kita kirim. Untuk penerapan dalam email, efeknya bisa jauh lebih optimal, apalagi apabila kita telah memilki website yang telah berpublikasi, kita dapat mencantumkan signature dengan alamat website kita yang telah diberi hyperlink, sehingga apabila diklik, akan redirect melakukan kunjungan ke website kita. Selain efek marketing, pada sisi lain, signature marketing bila diterapkan dengan relevan akan memberikan banyak manfaat non-teknis, misalnya apabila rekan kita kehilangan handphone, atau data phonebook terformat, dengan SMS bersignature, rekan kita akan dapat dengan mudah mengidentifikasi, tanpa harus meng- SMS balik dengan pertanyaan polos : “Mohon maaf, ini nomor siapa, HP baru terformat, nama anda belum ada di phonebook saya”. Tertarik? Silakan, mari kita coba.

Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer.

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

26/08/10

Pemasaran Kreatif #16 : Bring It Home Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #16 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

 
Sangat menarik mengupas mengenai jurus marketing yang satu ini, namanya saja sudah bikin ngiler, bring it home marketing. Jurus pemasaran kreatif yang satu ini diinspirasi oleh Bapak Sugianto, pemilik PT. Mitra Media Kreasindo, penyedia buku-buku suplemen untuk sekolah. Dalam sebuah kesempatan berinteraksi, Bapak Sugianto menceritakan tentang bagaimana metode pemasaran yang beliau terapkan. Metode pemasaran ini sangat sederhana, aplikatif, menarik, dan yang lebih penting, efektif. Prakteknya, Bapak Sugianto menerapkan cara ekstrim dalam distribusi produknya, misalnya salah satu produk buku suplemen bahasa inggris untuk anak-anak. Buku-buku ini, menurut istilah Bapak Sugianto, dipinjamkan kepada para siswa-siswai sekolah dasar, melalui koordinasi guru kelas. Dipinjamkan? Yang benar saja? Memang begitulah adanya, setiap paket buku ini dipinjamkan tanpa syarat kepada para siswa-siswi, dengan masa pinjam 2-3 hari. Setiap set buku tersebut berisi Buku+VCD+Sertifikat+Kamus Putar Bahasa Inggris+Surat Pengantar bagi Orang Tua Siswa (yang tentunya berisi berbagai bahasa penawaran menarik nan menggoda), plus harga “pengganti ongkos cetak” bagi semua paket yang begitu murah, karena paket produk tersebut diproduksi secara missal, sehingga dapat menekan biaya produksi. Dari setiap paket-paket yang didistribusikan, Bapak Sugianto mengaku minimal 30% dari siswa di kelas yang dibagikan buku, memutuskan melakukan pembelian, wah, ini bisa jadi menarik bagi kita, apalagi yang memproduksi atau memasarkan produk dengan tipikal dan karakteristik sama.
Darimana inspirasinya? Bapak Sugianto mengaku mendapatkan inspirasi dari penjual asongan di bis kota, nah, dari sini kita bisa membayangkan, berbagai produk, mulai dari makanan, aksesori, benda elektronik, buku, alat kerja, alat dapur, diedarkan di setiap tangan penumpang, dan setelah beberapa waktu, diambil kembali, yang beli silakan langsung dihampiri oleh sang penjual, sangat sederhana dan mengena dalam benak calon pembeli. Bahasa Inggrisnya : Seeing Is Believing, Touching is Even More, Bring Home is Mean Rising Up The Reason for Buying. Tertarik menerapkan ?
Semoga Bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer.
Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

25/08/10

Pemasaran Kreatif #15 : Upgrade Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #15 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Wah, tanpa terasa, kita sudah berada setengah jalan, sudah 15 hari kita mengupas satu demi satu jurus pemasaran kreatif yang bisa kita pilih dan kita aplikasikan. Kali ini kita akan coba mengupas mengenai salah satu jurus pemasaran kreatif, yakni "Upgrade Marketing". Jurus pemasaran kreatif yang satu ini diinspirasi oleh salah seorang pengusaha muda dari Kota Malang, Ridwan Abadi, pemilik jaringan waralaba Batagor Jepang, yang telah tersebar di puluhan kota Indonesia. Jurus upgrade marketing ini dapat diaplikasikan dalam beberapa konteks pemasaran, yang intinya sebenarnya adalah memberikan penawaran yang super menarik, sehingga seorang pembeli yang niat awalnya hanya membeli 1, bisa tertarik membeli 2,3 dan seterusnya, atau pembeli yang rencananya membeli barang A, akan tertarik juga membeli barang B, C, dst.
Salah satu penerapan yang dapat mengilustrasikan jurus upgrade marketing adalah penyelenggaraan event. Dalam awal perjalanan bisnisnya, rekan kita Ridwan Abadi banyak berkecimpung dalam penyelenggaraan event atau kegiatan massal. Beberapa kali, dapat diamati bahwa Ridwan Abadi menyelenggarakan event secara gratis/ tanpa biaya, wow, bagaimana mungkin ? ternyata ini adalah salah satu penerapan upgrade marketing. Dalam event yang gratis, peserta relatif banyak tertarik karena berasumsi nothing to loose to attend the event, sehingga lebih banyak peserta yang terlibat. Nah, konsep upgrade marketing ternyata diterapkan saat registrasi, dimana peserta yang gratis dipersilahkan mengisi daftar hadir dan dapat segera memasuki ruangan event, namun peserta yang berminat untuk upgrade, silakan digarisbawahi pada kata upgrade, peserta tinggal memilih untuk mendapatkan berbagai fasilitas tambahan seperti : sertifikat, handout, dan berbagai fasilitas lain dari event dengan membayar biaya tertentu. dalam kondisi ini, ditemukan beberapa orang akan merasa bimbang, dan memutuskan melakukan pembelian, karena dengan melakukan upgrade, pembeli akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari event yang digelar. Nah, dari sini kita memiliki gambaran lebih jelas mengenai upgrade marketing, atau kita sering berjalan-jalan dan cuci mata di pusat perbelanjaan yang menawarkan bonus khusus, apabila kita membeli 2 buah produk secara sekaligus ? berarti kita juga kembali menemukan salah satu penerapan Upgrade Marketing.

Semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer
Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

24/08/10

Pemasaran Kreatif #14 : Bottom Price Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #14 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Rasanya berbagai jurus yang kita kupas dalam pemasaran kreatif semakin seru dan menraik untuk dicoba. Salah satu yang penuh dengan aspek kreatif adalah bottom-price marketing yang kali ini kita kupas. jurus pemasaran kreatif ini diinspirasi oleh Bapak Nuril Anshori dalam momen seminar sufi entrepreneur. Pak Nuril dalam salah satu sesi seminarnya, mengupas mengenai sosok sahabat Rasul yang terkenal karena kekayaannya, yakni Abdurrahman Bin Auf. dalam awal rintisan bisnisnya ketika hijrah dari Makkah ke Madinah, Abdurrahman Bin Auf berperan dalam perniagaan dengan berdagang unta. Ada yang menarik dalam strategi perdagangan yang diterapkan oleh Abdurrahman Bin Auf, yakni beliau membeli unta-unta terbaik, dengan harga yang bagus, kemudian menjualnya dengan harga pokok, ya betul, harga pokok, yang hanya mengkalkulasi biaya operasional dan kenaikan harga, selebihnya, beliau tidak mengambil keuntungan secara signifikan. dengan strategi ini, yang dalam konteks pemasaran kreatif kita sebut dengan bottom-price marketing, unta dagangan Abdurrahman Bin Auf laku luar biasa, nah darimana beliau mendapat keuntungan ? ternyata beliau mendapat keuntungan justru dari produk pelengkap, yakni tali pengikat unta, yang dibuat dengan kualitas yang baik, dan dijual dengan harga yang menguntungkan. Smart dan tactical, bottom-price marketing layak kita coba, menekan keuntungan di astu sisi, dan menangguk keuntungan dari sisi yang lain.

Semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

23/08/10

Pemasaran Kreatif #13 : Portfolio Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #13 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Dalam posting kali ini, kita akan membahas sebuah jurus yang menarik, yakni portfolio marketing. jurus pemasaran kreatif ini terinspirsai dari salah satu rekan bisnis, Mr. Doddy Bening, pemilik dari Bening Photography. Pada prinsipnya, portfolio marketing adalah mendisplay berbagai hasil karya atau hasil pekerjaan yang pernah kita tangani, sehingga secara otomatis dapat kita simpulkan bahwa portfolio marketing, dapat diaplikasikan dan diterapkan secara optimal oleh usaha yang telah berjalan, berlangsung, dan memiliki jajaran klien. Portfolio marketing berbicara jauh lebih banyak daripada ribuan kata yang disusun, karena umumnya portfolio menampilkan karya-karya terbaik, hasil-hasil pekerjaan prestisius, yang menentukan dan memberikan sebuah tempat tersendiri, di level mana karena kita bermain, sejauh mana kemampuan kita, siapa saja yang telah mempercayakan penanganan pekerjaan kepada kita, dan seberapa hebat hasil yang diperoleh. Satu hal yang menjadi catatan penting dari portfolio marketing adalah ketelatenan dalam dokumentasi dan penyimpanan data, karena percuma saja kita mengklaim klien-klien prestisius, jika tidak ada bukti, baik berupa dokumentasi asli, maupun hasil dari pekerjaan itu sendiri. Yang jelas, bagi kita yang memiliki banyak klien dan terdata secara lengkap, jangan ragu untuk mengeksplor dan mengeksposnya dalam jurus : portfolio marketing

Semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

22/08/10

Pemasaran Kreatif #12 : Cowboy Marketing | Stop Dreaming Start Selling


Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #12 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
 
Jurus pemasaran kreatif ke 12 ini terinspirasi dari perbincangan dengan salah seorang mentor, Ridwan Abadi, beliau adalah salah seorang pengusaha muda pemilik bisnis kuliner Batagor Jepang yang menggurita sejak awal tahun 2010 ini. Jurus ini muncul dari sebuah studi kasus, bagaimana jika kita memasarkan sebuah produk atau jasa kepada orang lain, namun ternyata orang tersebut sudah menjadi pengguna produk atau jasa perusahaan lain atau competitor. Dalam konteks ini, situasi yang dilakukan adalah upaya untuk merebut pasar yang sudah ada, atau mungkin bahasa yang lebih lembut adalah memberikan sebuah pilihan/penawaran yang lebih bagus untuk konsumen yang sebenarnya telah menjatuhkan pilihan. Analogi yang akan kita gunakan dalam jurus pemasaran kreatif cowboy ini adalah bahwa ketika bertemu calon konsumen, kita seolah berada di padang gersang khas west world, dengan bar (yang kalau tidak salah dikenal dengan istilah “salon”, *efek dari nonton “Billy The Kid” atau kartun “Lucky Luke”), lengkap dengan setting kuda yang diparkir (tanpa stiker bertuliskan parker berlangganan tentunya, memangnya mau dipasang di sebelah mana?) dan onggokan-onggokan pohon kaktus penuh duri. Dalam situasi ini, kita sedang berhadapan atau head-to-head dengan calon konsumen, dengan senjata yang sama (berupa produk dan jasa yang dibahas), dan peluru yang sama (berupa informasi-informasi mengenai produk/jasa tersebut). Dalam situasi ini, kita bisa memilih untuk langsung membuka pertempuran, melepaskan tembakan, dan punya kesempatan 50 : 50, namun menurut Ridwan Abadi, kita bisa lebih cowboy dalam cowboy marketing ini, karena kita tidak tahu dengan jumlah peluru lawan, kita hanya perlu lebih tangkas dan lihai untuk berkelit dan berlindung dari tembakan lawan, sambil sesekali melepaskan cover-shoot, hingga tiba waktunya nanti lawan akan out-of-ammo, kehabisan peluru, hingga kita tinggal todongkan senjata dengan gertakan : “menyerah atau dor”, atau mungkin juga dor dulu kakinya dan ditanyai. Menyerah ndak nih ? wehehehe….
Hal yang dapat kita serap dari sisni adalah, ketika berada dalam posisi head-to-head, sebisa mungkin jangan menghamburkan peluru, hemmat dulu tenaga kita, dan lebih produktif apabila kita menggali “peluru” dari lawan, dengan mengulik info produknya, sambil menanyakan : “trus”, “kelebihannya apa”, “bisa apa saja” dsb, hingga di satu titik, sekaligus kita mengidentifikasi, apa added value yang dimilik atau ada di produk/jasa yang kita tawarkan, sehingga we will provide what is needed.
Wanna be a cowboy ?
Semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer


Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

21/08/10

Pemasaran Kreatif #11 : Open Source Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #11 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Tulisan kali ini terinspirasi dari salah seorang mentor/guru saya, Mr. Revandi Mahardiyanto, beliau adalah penggiat pengembangan open source, terutama dalam web design and development berbasis Joomla! Pada suatu kesempatan, iseng-iseng saya tanya dengan Mr. Revandi, Bos, Open Source khan gratis, free, nah, dapat duitnya darimana dong ? Beliau langsung tersenyum dan menjawab singkat, jangan salah, open source juga nggak kalah banyak duitnya.......
Nah, pembicaraan pung berlanjut hingga saya akhirnya menyadari, bahwa ternyata open source juga merupakan bagian dari strategi pemasaran. Kita akan mengupas open source marketing secara sederhana. Dasarnya, open source sendiri pastinya berawal dari sebuah definisi, berikut kita tampilkan terlebih dahulu cuplikannya :

Dari Wikipedia :
Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).

Nah, ternyata disini terjadi multitafsir pada penggunaan kata, karena sebagai orang indonesia, asosiasi kita atas free adalah gratis, padahal kata free yang diasosikan dengan open source adalah bebas. Dalam konsep open source, kode dari perangkat lunak atau software, dapat diakses secara bebas, sedangkan kita tahu, bahwa kode merupakan pondasi, atau kerangka dari sebuah perangkat lunak. Kembali ke konsep pemasaran, maka kita pun memunculkan pertanyaan, lalu dimana jualannya? Dimana bisnisnya? Dimana transaksinya sehingga ini bisa disebut sebuah cara pemasaran kreatif ? Disinilah menariknya, ternyata kita hanya perlu sedikit kejelian untuk memahami konsep open source marketing. Prinsipnya, cara pemasaran ini ternyata dilakukan secara dua tahap, yakni :

Tahap 1 : Tahap Inisiasi
Dalam tahap ini, perangkat lunak yang diopen sourcekan dipublikasikan, disebar, sehingga banyak orang bisa mengakses, menggunakan, memodifikasi, mengembangkan, bahkan membuatnya sempurna atau lengkap, dan yang lebih penting, dengan banyaknya pengguna, banyak manfaat yang didapat, banyak masukan yang dijaring, banyak kelemahan-kelemahan yang ditemukan dan ditanggulangi bersama.

Tahap 2 : Partikularisasi
Ketika sebuah software diakui manfaatnya, banyak penggunanya, dan menjadi pilihan bagi banyak pengguna, maka pada pengembangan ke depan, akan banyak kebutuhan-kebutuhan yang lebih spesifik, lebih kompleks, lebih sophisticated, yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh open source software yang beredar, maka kemana kita akan berpaling ? kemana kita akan meminta tolong ? Kemana kita akan menawarkan project pengerjaan ? tidak lain tidak bukan, kepada pelopor software tersebut, yang tentu saja lebih tahu, lebih paham, lebih menguasai software yang dia buat, dan pasti ada sebuah nilai untuk itu, menarik bukan ?

Nah, konsep open source marketing ini lebih suka saya sebut giving before receiving, dan secara moril memang terasa lebih bermartabat, elegan, bahkan skillfull. Buktikan sesuatu, baru mendapat penghargaan atas hal tersebut, sebuah hal yang sangat linear dengan hidup, dimana selalu ada proses untuk sebuah pencapaian.

Mau mencoba jurus pemasaran open source ? mari kita lakukan.
semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

20/08/10

Pemasaran Kreatif #10 : Monthly Sale Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #10 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Sale, adalah sebuah kata yang saat ini sangat jamak digunakan dalam pemasaran, dengan tulisan sale yang dipajang secara besar-besaran, pusat pertokoan atau pusat perbelanjaan seolah membuka pintu lebar-lebar dan mengundang para calon pembeli untuk datang, masuk, dan membuktikan betapa lezatnya sale yang tersedia di tempat tersebut. Memang betul, sale marketing adalah salah satu jurus ampuh yang dapat diterapkan dalam strategi pemasaran kreatif yang kita rancang, dan yang lebih menarik, sering kita lupa sadari, bahwa sale marketing bisa diterapkan sepanjang tahun, hampir setiap bulan ada momen khusus yang bisa kita "tumpangi" dengan sale marketing. Ah, apa iya sih ? Sale kan biasanya diterapkan dalam momen-momen khusus? betul juga sih, namun ternyata, momen khusus tersebut bisa kita temukan sepanjang tahun. Tidak percaya ? mari kita tengok bersama.
Kita akan data secara urut sesuai dengan bulan dalam penanggalan masehi.

  1. Januari -> kita bisa terapkan New Year Sale ....
  2. Februari -> kita bisa terapkan Valentine / Romantic Sale....
  3. Maret, ada Sale apa ya enaknya ?
  4. April -> kita bisa gelar Kartini Sale
  5. Mei -> ada momen untuk menerapkan Education Sale
  6. Juni -> nah, inilah saatnya anak sekolah pada libur, its time to Holiday Sale ...
  7. Juli -> masuk yuuuk, Back to School Sale
  8. Agustus -> Merdeka Sale pastinya
  9. September -> momen apa ya ?
  10. Oktober -> ada yang punya ide ?
  11. November -> proklamasikan Heroic Sale
  12. Desember -> tentu saja Year End Sale / Closing Sale
Artinya, sepanjang tahun bisa ada sale, jadi, dont judge the sale by its cover, lets get smart spending, yet smart marketing, no other smart marketing than the creative one....

semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

19/08/10

Pemasaran Kreatif #9 : Doorprize Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #9 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
Sebelum banyak mengupas mengenai salah satu jurus dalam pemasaran kreatif, yakni doorprize marketing, akan sangat menarik apabila kita terlebih dahulu memahami definisi dari doorprize. Menurut Wikipedia, doorprize adalah :

"At a party or gathering, a door prize may be awarded to one or more persons attending, via a raffle or drawing. Prizes can be small things such as pens, bookmarks, and buttons or they can be larger, more expensive items like gift baskets, cash, tickets to concerts, or furniture."

Nah, sudah ada bayangan mengenai doorprize marketing? Prinsipnya sederhana, doorprize marketing adalah salah satu jurus pemasaran yang memanfaatkan momen berupa event, ketika banyak orang berkumpul untuk memusatkan perhatian pada satu kegiatan, misalnya : seminar, konser, gathering, pesta, atau kegiatan sejenis. Teknisnya pun sederhana, doorprize marketing dapat diaplikasikan dengan menyediakan hadiah (umumnya berupa produk atau voucher), yang dibagikan untuk beberapa peserta event yang beruntung, misalnya mereka yang berani tampil untuk mengikuti game, orang2 tertentu yang memiliki selling point, atau sekedar diundi bagi peserta yang beruntung. Jangan lupa, ketika menerapkan jurus doorprize marketing, kita harus mencantumkan atau memberikan identitas secara jelas atas voucher atau hadiah yang kita sebar, sehingga efeknya lebih optimal. Dari kegiatan doorprize marketing, ada potensi dua hal produktif yang bisa kita petik, yakni : Brand kita disoundingkan/ dipublikasikan oleh host/MC/Pembawa Acara selama event berlangsung (plus biasanya bila memberikan doorprize, kita diperbolehkan memajang materi publikasi di sekitar venue acara), dan manfaat kedua adalah produk atau voucher kita sampai di tangan konsumen dalam kondisi yang menyenangkan (siapa yang tidak senang, lha wong dapat durian runtuh, rejeki nomplok, datang di event dan dapat hadiah), efek sampingnya ? follow-up harus terus dilakukan, dan jangan terlalu kaget bila kita nantinya mendapatkan unpredicted order dari hal positif yang kita sebar selama event dengan jurus doorprize marketing.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

18/08/10

Pemasaran Kreatif #8 : Bundle Marketing | Stop Dreaming Start Selling


Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #8 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Bagaimana kabar rekan-rekan ? pastinya semoga kebaikan senantiasa melingkupi kita semua. Kali ini, dalam posting mengenai pemasaran kreatif, kita akan membahas mengenai salah satu strategi pemasaran kreatif yang disebut dengan “Bundle Marketing”. Tidak banyak hal yang akan kita definisikan dalam strategi kali ini, karena sebenarnya, bundle marketing telah dideskripsikan secara gamblang dalam kutipan definisi. Bundle marketing lebih mudah kita pahami dengan berbasis pada contoh, misalnya : “beli pasta gigi bonus shampoo, beli deterjen bonus softener, beli pencukur kumis bonus refillnya” dan banyak strategi bundle lain yang dengan mudah kita temui terutama untuk produk-produk ritel. Kekuatan dari bundle marketing adalah sisi kolektivitasnya, hal ini berarti kita menjual beberapa barang yang berbeda dalam satu pack, atau menjual lebih dari satu buah barang dalam satu paket penjualan. Dampaknya bisa ditebak, aka nada collateral effect dari penerapan bundle marketing yang optimal, misalnya barang yang laku keras, dapat mengungkit penjualan barang yang kurang laku apabila dibundle-kan. Dengan iming-iming harga yang lebih murah, pembeli akan tertarik untuk membeli dalam paket, sehingga secara profit mungkin pihak penjual akan sedikit terkurangi, namun secara volume penjualan, aka nada sebuah lonjakan yang signifikan. Bundle marketing juga dapat diaplikasikan dalam rangka uji coba atau penetrasi pasar bagi produk atau varian baru. Pembeli yang masih apatis dengan produk yang baru, mungkin tergoda untuk mencoba apabila produk baru tersebut ditawarkan sebagai  bagian dari bundle, sehingga apabila sebelumnya pembeli berpikir :”kenapa harus coba-coba” dapat berubah pikiran dengan godaan bundle, sehingga berpendapat : “Boleh juga nih dicoba”, menarik bukan ? So, jangan ragu apabila kita melirik strategi bundle marketing untuk menjadi salah satu jurus pemasaran kreatif kita, buktinya tokoh si Mail dalam tayangan adiktif Upin-Ipin saja dapat ngeksis dengan strategi bundle andalannya : “Dua Potong Seringgit”, artinya dengan sekali penawaran, si Mail “mempersuasi” calon pembelinya untuk beli dua potong sekaligus.
Semoga bermanfaat | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

17/08/10

Pemasaran Kreatif #7 : Tester Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #7 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H


Memang betul jika dikatakan bahwa yang gratis-gratis, masih menjadi sebuah alternatif pilihan pemasaran yang menarik di Indonesia. Kabarnya, jika diperingkat, maka kata yang paling menarik bagi customer Indonesia adalah : 1. Gratis, 2. Diskon, dan 3. Bonus, wah, benarkah ? melihat indikasinya sih, sepertinya memang begitu. Kali ini kita mengupas mengenai salah satu strategi dalam pemasaran kreatif, yaitu Tester Marketing. Ketika mendengar mengenai frase tester marketing, beberapa dari kita pasti langsung membayangkan produk minyak wangi/ parfum, minuman, ataupun kosmetik. Nah, jika benak kita sudah terarah kesana, nampaknya kita mulai menemukan pemahaman yang tepat. Tester marketing memang umumnya diaplikasikan dalam produk-produk jenis tersebut, prakteknya, produk yang ditawarkan, dikemas dalam ukuran lebih kecil, dibuka untuk boleh dicoba digunakan, dinikmati, atau diicip secara gratis. Harapannya, setelah seeing-touching-atau tasting, calon konsumen terjawab rasa penasarannya, dan apabila memang produk yang ditesterkan sesuai / memang dapat memenuhi kebutuhan calon konsumen, maka jangan heran ketika satu demi satu calon konsumen akan tertarik dan memutuskan untuk melakukan pembelian. Tester marketing marak diterapkan dalam beberapa momen, antara lain ketika digelar bazaar, expo, pameran, ataupun umum juga digelar di Mal atau Pusat-pusat perbelanjaan pada saat peak season. Strategi tester marketing sangat cocok diterapkan untuk produk yang baru, atau produk yang sudah eksis, namun melaunching varian atau rasa baru, sehingga memerlukan sebuah familiarisasi dan pendekatan melalui icip-icip yang disebut tester marketing ini. Nah, apabila kita sedang berancang ancang melaunching produk baru, apakah itu kosmetik, makanan, minuman, parfum. snack, permen, dan beberapa jenis produk lain yang bisa diicipkan, nampaknya tester marketing perlu masuk dalam daftar strategi pemasaran yang akan kita terapkan.
Stop Dreaming Start Selling | Faizal Alfa Z. | Creative Marketer

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

16/08/10

Pemasaran Kreatif #6 : Free Trial Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #6 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H
 
Kita semakin antusias dan semakin bersemangat mengupas tentang pemasaran kreatif. Dalam tulisan ke 6 ini, kita akan bersama –sama mengupas mengenai free trial marketing. Pemasaran dengan model “coba gratis” saat ini sedang marak kita temui, terutama dalam bidang jasa, seperti pendidikan, kursus, maupun beberapa bidang lain yang memungkinkan penerapan strategi pemasaran ini. Sedikit berbeda dengan beberapa strategi pemasaran kreatif sebelumnya, free trial tidak bisa diaplikasikan dalam semua bidang bisnis atau usaha. Beberapa orang mungkin sekilas dapat menyimpulkan bahwa free trial dapat diaplikasikan pada usaha dengan layanan berbasis jasa, namun ternyata hal ini juga tidak dapat berlaku secara komprehensif, misalnya bisnis potong rambut, wah, seru juga kalau ada free trialnya, mungkin sang pemilik usaha potong rambut akan mencak-mencak dan spontan berkomentar “enak di elo, nggak enak di gue nich…”, wehehehe, padahal dijamin 100% bahwa potong rambut kan termasuk bisnis di bidang jasa.
Strategi pemasaran kreatif free trial atau coba gratis umum digunakan oleh lembaga pendidikan, misalnya sekolah-sekolah swasta yang sedang berpromosi, atau pada momen menjelang tahun ajaran baru. Teknisnya pun bisa beragam, misalnya free trial untuk 1, 2, hingga 3 pertemuan pertama. Free trial juga kadang digunakan sebagai sebuah gimmick dalam penyelenggaraan event atau seminar. Kita mungkin pernah mendengan seminar preview, atau mini seminar, yang biasanya digelar secara gratis, sebagai sebuah upaya untuk mobilisasi partisipan dalam rangka menyukseskan event utama, nah, ini termasuk juga dalam strategi free trial marketing.
Free trial merupakan salah satu strategi yang menarik, karena mengutamakan konsep berbagi yang luar biasa. Konsep free trial mengakomodasi berbagai daya tarik yang dapat mencuri perhatian calon konsumen yang masih menganut faham : seeing is believing, touching is ensuring, tasting is even better….
Hal penting yang menjadi catatan dari free trial adalah penguatan pada aspek closing atau kepastian transaksi, karena dalam beberapa kasus, sering ditemui bahwa free trial dikemas dengan bagus, namun closing tidak dikemas dengan baik, sehingga free trial terlaksana hanya berhenti pada titik penawaran (offer), tanpa tereksekusi menjadi transaksi yang meningkatkan omzet dari usaha kita.
Jika bisnis yang kita jalani berbasis pada lembaga pendidikan, pelatihan, kursus, ataupun bidang sejenis yang relevan, nampaknya strategi pemasaran kreatif free trial patut untuk menjadi bagian dari strategi pemasaran kita, dengan konsep yang matang, penawaran yang menarik, pelayanan yang ciamik, dan pengkondisian closing yang cantik, sim salabim, kita bisa menyulap peningkatan omzet dan profit usaha yang kita jalani.
Semoga bermanfaat | Stop Dreaming Start Selling | Faizal Alfa Z.

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

15/08/10

Pemasaran Kreatif #5 : Voucher Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #5 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H


Seperti sebelumnya, sebagai dasar pemahaman untuk mengupas salah satu strategi pemasaran kreatif berupa voucher marketing, kita cantumkan dulu referensi mengenai voucher.

voucher adalah :

A voucher is a bond which is worth a certain monetary value and which may be spent only for specific reasons or on specific goods. Examples include (but are not limited to) housing, travel, and food vouchers. ...

Voucher marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang favorit, karena mudah untuk diaplikasikan dan mudah untuk dipahami oleh calon konsumen. Umumnya voucher marketing diaplikasikan dalam jangka waktu yang terbatas, sehingga hasilnya dapat diamati dan diukur dengan seksama. Ada beberapa bentuk voucher, misalnya voucher diskon dan voucher promo tertentu. logikanya voucher adalah salah satu mekanisme promosi yang affordable dan masuk akal, langkahnya adalah give - then - get - more. Kita sebagai pemasar mengambil sebuah keputusan untuk mengurangi atau menipiskan profit, dan memberikannya kepada konsumen, namun di sisi lain kita memproyeksikan peningkatan penjualan atau kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen. Asumsinya, dengan adanya voucher, market yang sebelumnya memiliki daya bali yang terbatas, dan tidak dapat menjangkau harga yang kita patok, dapat saja berubah pikiran karena adanya voucher yang kita berikan.
Hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari voucher marketing adalah :
  1. Kalkulasi yang mantap, karena tujuan utama dari kegiatan pemasaran atau penjualan yang kita lakukan adalah peningkatan profit, bukan malah sebaliknya. Sebisa mungkin, ketika mekanisme voucher marketing kita aplikasikan, profit kita secara satuan memang berkurang, karena kita potongkan kepada konsumen, namun secara akumulatif, harus ada peningkatan kuantitas transaksi, sehingga pada akhirnya total revenue juga turut terangkat.
  2. Momen yang tepat, karena sebenarnya voucher bisa dibilang tahan musim, sepanjang tahun bisa disebar, asalkan match dengan momennya.
  3. Menentukan strategi distribusi, apakah everyone get it, atau only the special will get it.
Yang jelas, dengan adanya voucher marketing, kita bisa menggenjot penjualan dengan cara yang ekstrim, namun sekali lagi, kalkulasi yang matang harus selalu dilakukan secara paralel, karena akan sama juga bohong ketika nilai transaksi dan penjualan membumbung tinggi akibat voucher marketing, namun tidak banyak hasil atau profit yang tersisa, apalagi kalau ternyata malah miskalkulasi, dan berujung pada kerugian, capek  deeeh....
Selain bisa diditribusikan langsung, beberapa tenant juga punya jurus favorit, mendistribusikan voucher dengan cara kemitraan dan berjaringan, misalnya beli bensin dapat voucher di klinik kecantikan, atau beli pakaian, dapat voucher kosmetik, yang biasanya juga bersifat kebalikan atau saling silang, sehingga dengan voucher yang sama, periode promosi yang sama, dan besaran yang sama, dapat diraih lebih banyak cakupan pasar, dan yang lebih penting, semua diposisikan menang, kita menang, mitra menang, apalagi konsumen yang juga tersenyum senang karena telah kita manjakan, so. tertarik mencoba voucher marketing ? punya diskon 10. 30. atau 50 % ? jangan lupa saya dikontak dan dimasukkan dalam daftar penerima voucher, insyaAllah akan saya gunakan secara amanah itu voucher, wehehehehe.....
Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

14/08/10

Pemasaran Kreatif #4 : Community Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #4 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H


Sebelum masuk ke arena, seperti biasa, kita cantumkan beberapa definisi dasar yang menjadi pijakan bahasan pemasaran kreatif kita kali ini.

Community is :
  • a group of people living in a particular local area; "the team is drawn from all parts of the community"
  • common ownership; "they shared a community of possessions"
  • a group of nations having common interests; "they hoped to join the NATO community"
  • agreement as to goals; "the preachers and the bootleggers found they had a community of interests"
  • residential district: a district where people live; occupied primarily by private residences
  • (ecology) a group of interdependent organisms inhabiting the same region and interacting with each other
    dikutip dari : wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn
 
Community marketing merupakan sebuah pendekatan pemasaran yang segmented, personal, dengan karakter kedekatan yang intens antara kita sebagai pemasar dengan para partner dan atau para calon konsumen. Komunitas sebagai sebuah prospek, memang sangat menarik untuk digarap secara intensif. Konsep komunitas merupakan sebuah entitas unik, dimana beberapa orang yang awalnya terkumpul sebagai sebuah kerumunan, menspesifikkan diri pada kesamaan, baik berupa minat, hobi, latar belakang, tema bahasan, koleksi atau brand tertentu, profesi, lokasi, maupun berbagai bentuk kesamaan lain. Komunitas umumnya memiliki kolektifitas dan solidaritas tinggi, sehingga hal ini menyimpan sebuah potensi pasar yang luar biasa menarik. untuk dapat memetik manfaat dari sebuah komunitas, terutama dalam hal pemasaran, ada satu hal yang perlu menjadi sebuah pondasi atau dasar dalam pola pemikiran. Ketika berkecimpung dalam wadah berupa komunitas, kita hendaknya tidak dalam pendekatan mengambil atau memperoleh saja, karena pada hakikatnya, ketika berada dalam sebuah komunitas, yang terjadi adalah setiap anggota dalam komunitas berposisi saling memberi, sehingga ketika setiap orang bersedia untuk memberi, maka secara otomatis setiap anggota juga akan mendapatkan sesuatu berupa manfaat dari kegiatan berkomunitas tersebut. dari kegiatan yang selama ini kita amati, dapat kita sarikan beberapa tahap yang dapat kita masuki dalam komunitas, sehingga kita dapat menentukan metode pemasaran kreatif apa yang nantinya lebih efektif untuk kita terapkan.
Tahap-Tahap dalam komunitas antara lain :
  1. Tahap Inisiasi : Tahap dimana kita merupakan anggota baru dalam sebuah komunitas, kita masih asing, begitu juga para anggota yang sudah ada masih belum mengenal kita.
  2. Tahap Interaksi : Tahap ini terjadi ketika kita secara bertahap sudah memperkenalkan diri dan mulai mengenal beberapa anggota yang sudah ada.
  3. Tahap Partisipasi : Tahap dimana kita sebagai anggota sebuah komunitas sudah turut berperan aktif dalam beberapa kegiatan komunitas.
  4. Tahap Inklusi : Kita sudah diterima masuk dan dianggap bagian dari komunitas.
  5. Tahap Eksistensi : Kita tidak hanya tercatat ada dalam komunitas, namun kehadiran kita memberikan dampak terhadap komunitas tersebut.

Ketika kita sudah berada di dalam komunitas, atau bahkan ketika mungkin kita tergabung dalam beberapa komunitas yang berbeda, hal tersebut dapat menjadi momen pemasaran kreatif yang luar biasa, karena dalam komunitas pasti terjadi komunikasi-kimunikasi baik formal maupun informal yang dapat kita optimalkan untuk mengaplikasikan pendekatan pemasaran kreatif secara smart, efektif tanpa harus eksplisit, promotif tanpa harus provokatif, karena yang pasti, komunitas adalah kumpulan orang dengan loyalitas, solidaritas, dan komitmen yang luar biasa, alangkah menariknya apabila kita sebagai pemasar dapat bertukar manfaat dari sana.

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

13/08/10

Pemasaran Kreatif #3 : Opinion Leader Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #3 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Dasar mengenai Opinion Leader Marketing :

"one who is able to influence the opinions of others because of position, expertise, or personality. Such leaders help shape public opinion."

dikutip dari
cperrywehs.tripod.com/sitebuildercontent/sitebuilderfiles/apgovernmentchapter7vocabulary.doc


Dalam posting kali ini, kita mulai membahas hal yang lebih banyak menyangkut orang lain dalam konteks pemasaran yang kita rintis. Sejenak kita amati orang-orang di sekitar kita, sahabat, rekan, saudara, relasi, tetangga, kolega. Kali ini yang kita amati adalah pengaruh atau influence dari tiap-tiap orang terhadap lingkungannya. Setelah kita amati secara seksama, eh, ternyata influence masing-masing orang berbeda lho terhadap lingkungannya, ada yang begitu dominan, pokoknya apa kata orang ini, maka orang sekitarnya akan terpengaruh atau minimal terbawa, namun ada juga orang yang tidak terlalu banyak bicara dan berpartisipasi, sehingga secara pengaruh juga kurang terasa dalam hal pendapat atau masukan dalam percakapan. Nah, berangkat dari konsep dasar tersebut, kita coba kupas lebih lanjut mengenai opinion leader marketing. sesuai dengan definisi yang kita jadikan rujukan dan kita cantumkan di awal tulisan ini, opinion leader bisa muncul akibat
  • Jabatan / position : keputusan Walikota pasti berbeda dampaknya dengan keputusan warga biasa. 
  • Keahlian / expertise : Saran dari seorang profesor perguruan tinggi atau Aktris peraih penghargaan pasti berbeda dampaknya dengan orang biasa
  • Personality / kepribadian : Beberapa orang biasa di sekitar kita, ternyata memiliki kharisma, kewibawaan, dan daya pengaruh yang juga cukup kuat untuk menentukan keputusan atas sesuatu.
Oke, kita mulai tune-in dengan konsep opinion leader, intinya adalah satu orang yang jadi panutan, contoh, dan jadi rujukan bagi banyak orang yang lain. nah, prakteknya bagaimana ? this is the most interesting part, karena dalam konsep pemasaran dikenal sebuah istilah "faktor kali", dalam konteks ini, para opinion leader adalah faktor kali dalam setiap taktik/strategi/metode pemasaran yang hendak kita aplikasikan.
Contoh kasus :
Ada sebuah distro di Kota Malang, yang punya sebuah upaya yang luar biasa dalam mengendorse mereknya, salah satunya dengan menggunakan kekuatan dari opinion leader marketing. Jadi ceritanya, setiap ada artis ibukota / selebritis Jakarta yang lagi manggung di Malang, Distro ini selalu siap untuk mengundang, menyediakan jemputan, membuat sebuah seremoni kecil, supaya sang artis mampir ke salah satu outlet distronya (bisa kita simpulkan, bahwa ni distro punya banyak outlet...) dan sang artis bebas pilih baju-jaket-celana-sepatu-atau aksesori apapun disana, untuk dipakai langsung dan dibawa pulang sebagai gift dari sang pemilik distro, sudah kita dapatkan maksudnya ? yess ! this is one of the opinion leader marketing !! Selama berada di venue distro, team dokumentasi distro tak henti-henti menjepretkan kamera kepada sang bintang, plus satu pose khusus ketika sang bintang sudah mengenakan semua busana yang dipilihnya dari seantero isi distro, walhasil efeknya : screen-shot dari sang bintang bisa masuk dalam cetakan, dengan frame besar dipajang di outlet2 distro tersebut, masuk dalam materi promo, diupload di website dan social network, yang ujung-ujungnya adalah : "Sang Bintang X saja pakai busana dari distro Y", mantep bukan ? small gift for the big impact !!
Contoh kasus 2 ;
Konon Om Bob Sadino, pada awal bisnisnya merintis dengan berjualan telur ayam. Yang punya Kemang dengan Kem Chick dan jaringan bisnis yang menggurita ini pernah mendapat komplain dari pembeli telur di awal-awal bisnisnya. Sang pembeli adalah ibu-ibu di daerah kompleks tersebut yang terkenal cerewet, ketus, judes, dan mintanya macem-macem. Nah disini terdapat sebuah poin penting lain, bagi kita para pemasar, opinion leader bagaikan pisau bermata ganda. dia bisa kita gunakan untuk ekspansi, namun juga bisa secara kilat menyampaikan hal-hal negatif tentang bisnis atau usaha kita, ngeri bukan ? atau bila kita memang seorang pemasar sejatio, hal ini justru sangat menarik, high profit is always get from a high risk.
Kembali ke kisah Om Bob, sang bibu pembeli komplain habis-habisan, karena dari paket telur yang dipesannya, ada beberapa butir telur yang pecah, wah, bisa jadi malapetaka nih, seorang opinion leader yang dikecewakan, sama dengan menyiapkan tiang gantungan untuk kegiatan pemasaran kita, namun keadaan kepepet menimbulkan berbagai akal dan inspirasi yang luar biasa, dalam kondisi ini, Om Bob dapat melakukan beautiful turn-around, komplain tidak ditanggapi dengan defensif dan reaktif, namun ditanggulangi dengan cara produktif, tanpa banyak pertanyaan, disiapkan paket telur pengganti, yang dimkirim ke rumah sang Ibu dengan pengantar yang selalu menebarkan senyum tulus, plus bonus setangkai mawar sebagai bentuk permohonan maaf, dan paket telur yang dikomplain karena ada telur yang pecah, tidak perlu dikembalikan oleh sang ibu pemesan, dianggap bonus dari Om Bob,
So smart, sehingga alih-alih menyebarkan komplainnya, sang ibu pemesan malah promo abis ke setiap ibu lain yang ditemuinya, bunyinya kurang lebih :"Eh, tau nggak Jeng, kalau beli telur ke Om Bob saja, kualitasnya bagus lho, dan kemarin, Eike beli kan ada yang rusak ya telurnya, eh, langsung diganti Neeek, udah gitu dapat bonus bunga mawar, plus, telur yang rusak ndak perlu dikembaliiin, udah buruan sana beli", menarik ? low budget, high profit ? kira-kira meningkatkan penjualan telur dari Om Bob ? Sekali lagi memberikan indikasi bahwa opinion leader marketing patut untuk jadi bagian dari strategi pemasaran kita.
Makin menarik di pemasaran kreatif, nantikan tulisan seri ke-4 esok hari.

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

12/08/10

Pemasaran Kreatif #2 : Attributive Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #2 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H

Attributive Marketing

Bagian ke-2 dari Pemasaran Kreatif adalah Attributive Marketing. menurut referensi, attributive sendiri berarti : 

"of adjectives; placed before the nouns they modify; "`red' is an attributive adjective in `a red apple".


Nah, terus apa urusannya dengan pemasaran kreatif ? ternyata ada hubungan erat dalam hal ini. Mari kita ingat-ingat, apakah di sekitar kita ada orang-orang dengan nama yang umum, namun di belakang nama yang umum tersebut, ada embel-embel yang khas, unik, dan melekat dalam ingatan, contohnya : "Karman Soto", "Sukoco Kopi", "Muchtar Kembang", "Bambang Jamu", "Sandy Gorengan" dan nama-nama lain dengan embel-embel yang begitu beragam. Bagi kita yang memilih jalan sebagai karyawan atau kita yang memilih untuk melakukan pekerjaan atau profesi umum, mungkin merasa agak risih atau tidak nyaman dengan sebutan-sebutan tersebut (atau dalam judul tulisan ini kita sebut dengan "Attribut"). Rasa tidak nyaman ini bisa muncul karena tidak setuju, karena nama adalah doa, susunan huruf dan kata yang disusun dengan seksama oleh orang tua kita, eh lha koq seenaknya diganti dengan nama makanan atau nama pekerjaan? enak saja, apa ndak takut kualat ?
Tunggu dulu, ternyata dalam perspektif marketing, penempelan atribut atau embel-embel ini menyimpan potensi yang begitu luar biasa. penyematan atribut dalam nama kita, ternyata bisa dibilang adalah sebuah pengakuan atas eksistensi kita, keterikatan dan keterkaitan kuat antara kita dengan bisnis yang kita rintis, kita kembangkan, dan tanpa henti kita publikasikan. tentunya hal ini dalam konteks positif, karena misalnya, jika atribut yang melekat adalah : "Jojo Maling", "Dendy Copet", atau "Koko Preman", wah, jadi ndak keren lagi dong, malah bikin minder habis pastinya (oya, mumpung belum mendapat komplain dan mosi tidak percaya, DISCLAIMER : kesamaan nama, atribut, dan beberapa ilustrasi yang dicantumkan dalam tulisan ini, murni sepenuhnya dicantumkan dalam konteks edukasi dan sharing, sehingga tidak ada unsur kesengajaan atau tujuan tertentu, piiiiss....).
Nah, pertanyaannya, seberapa melekat atribut yang ada dalam diri kita saat ini ? sudahkah stakeholder dan orang-orang terdekat kita, mengenal, mengingat, mengatribut kita sesuai dengan atribut yang kita inginkan atau harapkan ? Jika atribut ini belum terlalu melekat, maka jangan khawatir, selalu ada waktu untuk membuat keadaan lebih baik. Kita bisa lakukan beberapa hal positif untuk memperkuat atribut, yang efeknya nanti ? mantaaap ! jika nama kita adalah "Bobby Pulsa", maka kalau ada yang butuh pulsa, ya cari Bobby saja, atau jika atribut kita adalah "Sam Pecel", maka jika kita sedang lapar, langsung saja ingat dengan Sam.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk memperkuat atribut :
  • Mendeklarasikan atribut dalam berbagai kesempatan
  • Konsisten dalam satu bidang, atau menonjol dalam satu bidang
  • Menghindari peran ganda atau multi-identity
  • Bereaksi positif ketika orang lain sudah menyematkan atribut kepada kita
Semoga hal ini bermanfaat, dan pastikan menikmati pemasaran kreatif berikutnya, yang pastinya lebih seru, lebih baru, dan semakin menarik | Stop Dreaming Start Selling |
 
Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com

Faizal Alfa Z.
Creative Marketer

11/08/10

Pemasaran Kreatif #1 : Declarative Marketing | Stop Dreaming Start Selling

Assalamualaikum Wr. Wb.
Ini adalah posting #1 dari Tantangan nge-Blog 30 Hari Ramadhan 1431 H


Declarative Marketing.

Konsep declarative marketing pada dasarnya sangat sederhana, ketika ada produk, sebagus dan sesempurna apapun, tidak akan terjadi transaksi bila tidak terjadi penawaran. Nah, declarative marketing adalah penawaran itu sendiri. Apa yang ditawarkan ? macam-macam, bisa produk berupa layanan/jasa, produk berupa barang/benda, orang/sosok, bahkan konsep/pemikiran. Inti dari declarative marketing adalah sampaikan apa yang kita jual, apa yang kita tawarkan, apa yang kita buat, apa yang kita dapat hasilkan, apa yang kita punya. Jangan sampai terjadi suatu keadaan, misalnya ada rekan kita yang terlanjur membeli atau memesan sesuatu, dan muncul sebuah komentar : "wah, aku udah terlanjur pesan ke supplier X Bos, aku ndak tau kalau kamu juga bisa nyuplai barang tersebut...", wah, kalau sudah terlanjur begitu, terbanglah sudah peluang, orderan, bahkan rejeki kita, sayang bukan ?
Disinilah pentingnya declarative marketing, sehingga apa yang kita jual, apa yang kita punya, akses apa yang kita pegang, jaringan yang kita miliki, benar-benar diketahui oleh rekan, relasi, partner, dan orang-orang sekitar kita. Prakteknya bisa jadi mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Yang sederhana, dalam setiap kesempatan, singgung atau sampaikan kira-kira peluang apa saja yang ada di sekitar kita, hal-hal baru yang kita temui, perkembangan-perkembangan yang kita alami, sehingga rekan-rekan terdekat kita mengetahui dinamika dan potensi-potensi yang kita kandung.
Declarative marketing dapat diterapkan secara parsial/ sepotong-sepotong dalam momen-momen yang tepat, namun juga dapat disampaikan secara komprehensif apabila momen yang kita miliki cukup panjang atau dalam nuansa yang lebih rileks, namun yang perlu mendapat perhatian dalam declarative marketing adalah frekuensi update yang konsisten dan hubungan yang terjaga baik dengan rekan-rekan, relasi, kenalan, dan partner-partner kita, sehingga setiap ada peluang dan kesempatan bisnis atau gebrakan-gebrakan yang memiliki relevansi dengan potensi yang kita miliki.
Nah, yang paling penting, jangan lagi sampai terjadi pernyataan : "Tau gitu aku pesen di kamu, kamu ndak pernah ngomong sih kalo bisa nangani kerjaan-kerjaan begituan...", waaa....., capeeeek deh....!!!! kalau sudah begitu, jadi inget olok-olok peserta kuis keroyokan di salah satu stasiun TV, Super Deal 2 M jika ada kontestan yang salah pilih : "Nggak bisa tiduuuur...., nggak bisa tiduuur"
Maka, deklarasikan bisnis dan potensi kita.

Faizal Alfa Z.
Creative Marketer
Owner Bikinprofil Dot Com

Blog www.pemasarankreatif.blogspot.com dikelola di bawah manajemen Bikinprofil Dot Com | Inovasi pembuatan Company Profile | www.bikinprofil.com